F

Mitigasi (pencegahan) Bencana Lemah

Mitigasi  (pencegahan) Bencana Lemah

Banjir, banjir bandang, dan tanah longsor terus menerus terulang. Semakin banyak bencana hidrometeorologi yang terjadi diberbagai daerah. Namun, tertimpanya bencana hidrometeorogis di daerah lain tidak dijadikan pembelajaran dalam upaya mitigasi terhadap bencana tersebut.
Adanya perubahan iklim seringkali  dijadikan “Kambing Hitam” dalam mitigasi bencana hidrometeorologis ini. Padahal, dampak yang terjadi akibat bencana tersebut dikarenakan kurangnya menejemen pencegahan bencana.

“Tanda-tanda perubahan iklim memang terjadi, tetapi belum ada bukti yang menegaskan itu sudah terjadi”

Bencana hidrometeorologis tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi ada yang mendahuluinya. Sumber utama banjir, banjir bandang, dan tanah longsor adalah penggundulan hutan yang kian masif. Alih fungsi hutan sebagai kawasan pemukiman, perkebunan, ataupun pertaninan membuat air hujan tidak meresap kedalam tanah, tetapi langsung menuju ketempat yang lebih rendah sehingga air hujan membawa tanah yang membuat terjadinya sedimentasi disungai maupun pantai.
Sedimentasi di daerah sungai, terjadi terus menerus. Hal itu diperparah dengan adanya alih fungsi lembah sungai yang menjadi daerah tampungan luapan air, menjadi kawasan pemukiman atau industri.
Selain itu, sampah yang dibuang ke sungai membuat kedalaman sungai menjadi dangkal. Adanya upaya pengerukan sungai tidak membuat banyak manfaat dalam jangka panjang jika hulu sungai tidak ditata, karena sedimentasi akan terus menerus terjadi.
Banyak yang tidak menyadari bahwa yang mereka lakukan dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam hal ini terdapat masalah mengenai perilaku kebiasaan masyarakat yang membuang smapah kesungai.
Terjadinya berbagai bencana hidrometeorologis di beberapa daerah ternyata tidak membuat pemerintah cepat tanggap dalam upaya mitigasi bencana, bahkan pemerintah dinilai sangat lambat responnya. Padahal UU No,24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana juga mengamanatkan pencegahan bencana.
Saat ini, peta kerawanan bencana sudah ada disetiap daerah. Seharusnya pemerintah daerah mengupayakan pencegahan bencana tapi hal itu dilanggar demi alasan pembangunan ekonomi.
Sebenarnya, rencana penanggulangan bencana disetiap daerah itu sudah ada. Tapi, lemah dibidang koordinasi. Selain masalah minimnya anggaran di daerah karena mengandalkan bantuan pemerintah pusat. Buruknya penataan ruang dan wilayah juga membuat dampak bencana semakin luas.

Posting Komentar

0 Komentar