Punya Rencana Menikah Tahun Depan? Jangan Lupa Persiapkan 5 Hal Ini
Menikah adalah hal yang sering diimpikan oleh banyak orang. Terutama golongan muda yang menginjak usia diatas 20 tahun. Bagi umat islam, menikah adalah sebuah ibadah yang banyak sekali imbalan pahalanya. Karena ibadah menikah ini merupakan sebuah ibadah yang dilaksanakan sangat lama, hingga kita meninggal dunia. Oleh karena itu perlu persiapan yang matang sebelum menjalankan sebuah ibadah yang sangat penting ini. Berikut adalah beberapa hal yang perlu disiapkan untuk melaksanakan ibadah menikah :
1. Persiapan Ruhiyah (Spiritual)
Siapkan diri kita untuk mengubah sikap mental kita menjadi lebih bertanggung jawab, meluntur ego, sedia berbagi, dan juga berlapang dada. Selain itu, sabar dan syukur adalah dua hal yang kita harus siap untuk menggunakannya. Yang lebih penting lagi kita perlu siap untuk tunduk dan menerima segala ketentuan Allah SWT yang mengatur hidup kita seutuhnya, terlebih dalam kehidupan rumah tangga.
2. Persiapan Ilmiyah-Fikriyah (Ilmu-Intelektual)
Bersiaplah berumah tangga dengan pengetahuan, ilmu, dan pemahaman. Banyak ilmu yang perlu kita persiapkan. Ada ilmu agama, ilmu tentang berkomunikasi yang makruf/ baik dengan pasangan, ilmu untuk menjadi orang tua yang baik (parenting), ilmu tentang manajemen ekonomi, dan banyak ilmu lainnya.
3. Persiapan Jasadiyah (Fisik)
Bila memiliki penyakit, apalagi yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, harus segera diupayakan penyembuhannya. Semisal keputihan pada wanita, atau gondongan (parotitis) pada pria, panu juga harus segera disembuhkan, dan penyakit lainnya. Perhatikan kebersihan badan, terutama alat reproduksi. Hal lain yang perlu diperhatikan, perhatikan makanan. Pokoknya harus makanan yang halal, thayyib (baik), dan teratur. Hapus kebiasaan ‘jajan’ sembarangan. Terkait pakaian, juga harus diperhatikan. Kebiasaaan memakai dalaman yang terlalu ketat misalnya, berefek sangat buruk bagi kualitas sperma. Semoga kita senantiasa dilindungi dari segala penyakit.
4. Persiapan Maadiyah (Material)
Untuk hal ini, tuntutan utamanya adalah sekadar komitmen untuk segera mandiri.
5. Persiapan Ijtima’iyyah (Sosial)
Siapkan diri kita untuk bermasyarakat. Paham bagaimana bertetangga, mengerti bagaimana bersosialisasi dan mengambil peran di tengah masyarakat. Juga tak kalah penting, memiliki visi dan misi untuk ikut serta amar maruf nahi munkar (mengajak dalam kebaikan, mencegah kemungkara). visi untuk ikut menegakan agama islam.
Kelima hal diatas adalah persiapan. Artinya sesuatu yang kita kerjakan dalam proses yang tak berhenti. Seberapa banyak dari persiapan diatas yang harus dicapai sebelum menikah? Ukurannya menjadi sangat relatif. Bahkan, proses persiapan hakikatnya adalah proses perbaikan diri yang kita lakukan sepanjang waktu. Setelah menikahpun kita tetap harus mengasah hal-hal tadi yang kita sebut sebagai persiapan menikah.
Semoga kita semua dilancarkan dan diberi kekuatan untuk selalu memperbaiki diri, dan mempersiapkan pernikahkan yang kita impikan.
Referensi :
Buku “Bahagianya Merayakan Cinta” Karya Salim A. Fillah
Sumber Gambar :
0 Komentar
Silahkan coment dibawah ini, kalo bisa kritik dan sarannya juga yah..