Kisah Inspiratif : Jendela yang Terlupakan
Alkisah, suatu hari terdapat sepasang suami istri yang menempati sebuah rumah di kawasan komplek perumahan. Disuatu pagi ketika sang istri sedang mempersiapkan sarapan untuk suaminya, sang istri menengok ke sebuah kaca jendela yang menghadap ke rumah sebelah dan terlihat tetangganya sedang menjemur baju.
Sang istri berkata kepada suaminya, “Lihat pah, cuciannya kelihatan kurang bersih ya; sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar. Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus." kemudian suaminya menoleh, dan hanya diam tidak memberikan komentar apapun.
Keesokan harinya, ketika sedang menyiapkan sarapan, sang istri kembali memberikan komentar tentang tetangganya yang kurang bersih dalam mencuci pakaian. Sang suamipun masih terdiam dan tidak memberikan komentar apapun. Sejak hari itu sang istri terus menerus memberikan komentar yang sama setiap harinya.
Setelah seminggu berlalu, ketika sedang melakukan aktivitas rutinnya menyiapkan sarapan. Sang istri melihat ke jendela kaca dan heran, sekarang baju-baju yang dicuci tetangganya terlihat bersih dan cemerlang. Lalu sang istri berkata kepada suaminya, “Lihat pah, sepertinya dia telah belajar bagaimana cara mencuci dengan benar. Pagi ini cuciannya sudah bersih; mungkin dia melihat hasil cucianku yang bersih"
Sang suamipun berkata, "Mah, Papa bangun lebih pagi hari ini untuk membersihkan jendela kaca kita." Sang istri pun terkejut dan sangat malu mendengar jawaban dari suaminya. Dia malu karena selama ini telah mencerca tetangganya yang tidak bersih dalam mencuci baju, padahal itu karena kaca jendela rumahnya sendiri yang kotor.
Begitulah kehidupan, apa yang kita lihat untuk menilai orang lain tergantung kejernihan pikiran kita, dari jendala mana kita memandangnya. Jika kaca jendela kita kotor sudah pasti apa yang kita lihat didepan akan kotor juga.
Jika HATI kita bersih, maka bersih pula PIKIRAN kita. Jika pikiran kita bersih, maka bersih pula PERKATAAN kita. Dan jika perkataan kita bersih maka bersih pula PERBUATAN kita. Hati, Pikiran, Perkataan, dan Perbuatan menjadi Cerminan Hidup kita. Itulah sebabnya ada seorang guru yang selalu berpesan :
“Ketika hati ditata, kenyataan akan tertata dengan sendirinya". (YMU)
Sudah selayaknya kita menjaga Hati kita. Sebab sekotor apapun baju yang kita pakai, tidak akan melukai orang lain. Tapi lidah dan sudut pandang yang kotor, bisa melukai bahkan menghancurkan orang lain. Semoga kisah ini bermanfaat, dan membuat kita menilai orang lain dengan lebih baik. Terlebih kita terkadang merasa diri kita lebih baik dari orang lain.
Referensi : https://t.me/Pelitapagihamdi
Sumber Gambar : https://Piqsels.com
0 Komentar
Silahkan coment dibawah ini, kalo bisa kritik dan sarannya juga yah..